Baca juga Kenali sikap anda apakah anda rendah hati atau sombong?
Mi-media-islam - hancurnya
sebuah generasi tidak selalunya terjadi dalam durasi waktu yang singkat. Proses
kehancuran sebuah generasi biasanya terjadi secara bertahap. Dimulai dari individu,
lalu merebak dan menjalar seperti virus ke setiap individu yang ada dalam
lingkungan tertentu.
Demikian pula hancurnya
generasi muda islam. Trend mengikuti tradisi non-muslim telah ditandai sebagai
salah satu pintu penghancuran generasi muda islam. Dimulai dari individu yang
awalnya terkesan belum dikenal luas. Lalu menjalar menulari individu generasi
muda muslim yang lain, hingga akhirnya merata ke seluruh generasi muda muslim.
Prediksi terjadinya fenomena
ini ternyata sudah jauh-jauh hari dikabarkan oleh rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ
شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ
“sungguh kalian akan
mengikuti kebiasaan kaum sebelum kalian, sama persis jengkal demi jengkal,
sehasta demi hasta. Sampai andaikan mereka masuk ke liang biawak, kalian akan
mengikutinya.” (hr. Al-bukhari no. 3456, muslim no. 2669 dan yang lainnya)
Tanpa ba bi bu, dalam
lanjutan hadits di atas rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab
dengan tegas atas desakan pertanyaan para sahabat tentang sumber utama tradisi
yang akan menghancurkan generasi umat islam. Beliau menyatakan,
قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ
الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: “فَمَنْ؟
“kami (para sahabat nabi)
berkata, ‘wahai rasulullah, apakah (mereka itu) kaum yahudi dan nasrani?’
rasulullah menjawab, ‘lantas siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (hr. Al-bukhari
no. 3456, muslim no. 2669 dan yang lainnya)
Baca Juga Hukum barasanji dalam islam Kenapa harus dengan barasanji ???
Tradisi apapun yang
merupakan ciri khas dan identitas dari keyakinan selain islam akan memberikan
pengaruh kuat pada jati diri, identitas, dan keyakinan seorang muslim. Hati
yang bersih akan menjadi kotor, iman yang murni akan ternodai, akhlak yang
mulia berubah menjadi durjana. Semakin menggunung noda dalam iman, semakin
mudah iman tercabut dari dalam diri seseorang. Walhasil, ia menjadi seperti apa
yang ia tiru. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (hr. Ahmad 2/50 dan abu daud
no. 4031. Syaikh al-albani mengatakan bahwa hadits ini shahih, irwa’ul ghalil
no. 1269)
Syaikh ibnu taimiyah juga
pernah menjelaskan,
أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ
الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا
نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ
“penyerupaan dalam perkara
lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena
itu, kita dilarang menyerupai (tasyabbuh) dengan orang kafir.” (majmu’
al-fatawa, syaikh ibnu taimiyah, 22/154)
Ini adalah ancaman keras
dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seluruh umatnya, terutama
pada generasi muda muslim, yang kemudian dijabarkan secara terperinci oleh para
ulama agar mudah dipahami dan dicerna. Sehingga, jika penjelasan para ulama
tersebut dipahami dengan baik oleh setiap masyarakat muslim, segala bentuk
ancaman penghancuran akidah islam dalam bentuk apapun dapat diminimalisir.
Semoga allah ‘azza wa jalla selalu melindungi kita dan para generasi muda islam
dari kehancuran moral dan iman dari arah yang tak disangka-sangka.
EmoticonEmoticon