12/09/2017

Hakikat Manusia (Ma’rifatul Insan)

Penciptaan Manusia
Manusia diciptakan oleh Allah SWT di alam ‘azali melalui dua zat dasar, yaitu ruh (Q.S. 32: 9, 15: 29), dan tanah (Q.S. 32: 7-8, 15: 28),
Allah SWT menciptakan manusia dengan membekali tiga potensi dasar, yaitu :
a.Hati untuk diisi tekad. (Q.S. 18: 29)
b.Akal untuk diisi ilmu. (Q.S. 17: 26, 67: 10)
c.Jasad untuk beramal. (Q.S. 9: 105)
Dengan ketiga potensi dasar tersebut, manusia diberi amanah untuk beribadah hanya kepada Allah SWT (Q.S. 93: 72) dan menjadi khalifah di bumi (Q.S. 2: 31). Jika manusia melakukan dua amanah tersebut, maka manusia akan mendapaatkan balasan dari Allah SWT, baik berupa jannah atau naar (Q.S. 95: 8, 16: 97, 84: 25)
Makna Manusia
Para ulama mendefinisikan manusia sebagai :
Makhluk yang dimuliakan dan diberi tugas : beban untuk melakukan amanah (ibadah dan khalifah) dan diberi kebebasan untuk memilih dan nanti akan di beri balasan atas pelaksanaan amanah Allah SWt tersebut

Hakekat Manusia
Hakikat manusia sebagai makhluk : berada dalam fitrah (Q.S. 30: 30), bersifat lemah (Q.S. 4: 28), bodoh jika tidak mendapat hidayah Allah SWT (Q.S. 33: 72) dan faqir akan rezeki dan hidayah-Nya (Q.S. 3: 65, 14)

Manusia dimuliakan oleh Allah SWT atas segala ciptaan-Nya karena diberikan tiga hal : ditiupkan ruh (Q.S. 32: 9), diberikan kelebihan potensi yang tidak diberikan kepada makhluk yang lain (Q.S. 17: 70),  ditundukkannya alam semesta padanya (Q.S. 2: 29).

Manusia dibebani : ibadah hanya kepada Allah SWT (Q.S. 51: 56), dan endapatkan amanah menjadi khalifah di bumi (Q.S. 2: 30)

Manusia diberi kebebasan memilih apakah ia mau beriman kepada Allah SWT ataukah tidak mau beriman dan menjadi kafir (Q.S. 90: 10,  76: 3, 18: 29)

 Dan atas pilihan yang diambilnya, manusia akan mendapatkan balasan, syurga (Q.S. 32: 19) atau neraka (Q.S. 32: 20)
Jenis Manusia dalam Al-qur’an

Allah SWT memberikan amanah kepada manusia. Mengapa ? karena Allah SWT memberikan kelebihan kepada manusia. Ada dua jenis kelompok manusia dalam melakukan amanah tersebut, :

Kelompok pertama, adalah kelompok yang menjalankan amanah disebut khalifah (wakil Allah SWT),
Ia adalah bukan penguasa bumi yang sebenarnya. (Q.S. 24: 25)

b.Ia harus menggunakannya sesuai perintah dan keinginan yang diwakilinya (Q.S. 76: 30), yaitu Allah SWT
c.Ia tidak boleh menentang perintah dari sang penguasa yang sebenarnya. (Q.S. 100: 6-11)

Kelompok kedua, adalah kelompok yang khianat (tidak menjalankan amanah dengan benar), Allah SWT menggambarkan kondisi mereka dalam al-qur’an.

a.       Menjadi tidak bermanfaat seperti kayu yang tersandar saja. (Q.S. 5: 60)
b.      Sistem kehidupan mereka sangat lemah seperti sarang laba-laba. (Q.S. 29: 41)
c.       Hati mereka keras dari zikrullah dan membaca Al-qur’an seperti batu. (Q.S. 2: 74)

Akibatnya, mereka sulit mendapatkan lezatnya iman. Mereka sangat bodoh karena tidakmengenal Allah SWT secara benar, walaupun menurut mereka sangat pandai, sehingga :

a. Seperti keledai yang membawa kitab (Q.S. 62: 5)
b. Mudah digiring kemana-mana seperti binatang ternak. (Q.S. 7: 179)
c. Licik sepert monyet. (Q.S. 5: 60)
d.Menjijikkan seperti anjing. (Q.S. 7: 176)
e.Rakus seperti babi. (Q.S. 63: 4)
Sumber P3AI (pendidikan agama islam).



EmoticonEmoticon