Ada tiga gaya, penampilan atau mode yang membuat wanita
muslimah diancam tidak akan mencium bau Surga. Padahal bau Surga dapat dicium
dari jarak sekian dan sekian. Di antara penampilan yang diancam seperti itu
adalah gaya wanita yang berpakaian namun telanjang. Yang kita saksikan saat
ini, banyak wanita berjilbab atau berkerudung masih berpenampilan ketat dan
seksi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ
سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ
مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا
وَكَذَا
“Ada
dua golongan dari penduduk Neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk Surga dan
tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan
sekian.” (HR. Muslim no. 2128).
Tiga Sifat Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga
Dalam hadits di atas disebutkan beberapa sifat wanita
yang diancam tidak mencium bau Surga di mana disebutkan,
وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ
Yaitu para wanita yang: (1) berpakaian tetapi telanjang,
(2) maa-ilaat wa mumiilaat, (3) kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Apa yang dimaksud ketiga sifat ini?
Berikut keterangan dari Imam Nawawi dalam Al Minhaj Syarh
Shahih Muslim.
(1) Wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Ada beberapa tafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:
1- wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan
bersyukur kepada-Nya.
2- wanita yang menutup sebagian tubuhnya dan menyingkap
sebagian lainnya.
3- wanita yang memakai pakaian yang tipis yang
menampakkan warna badannya.
(2) Wanita yangmaa-ilaat wa mumiilaat
Ada beberapa tafsiran mengenai hal ini:
1- Maa-ilaat yang dimaksud adalah tidak taat pada Allah
dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga. Mumiilaat yang dimaksud adalah
mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.
2- Maa-ilaat adalah berjalan sambil memakai wangi-wangian
dan mumilaat yaitu berjalan sambil menggoyangkan kedua pundaknya atau bahunya.
3- Maa-ilaat yang dimaksud adalah wanita yang biasa
menyisir rambutnya sehingga bergaya sambil berlenggak lenggok bagai wanita
nakal. Mumiilaat yang dimaksud adalah wanita yang menyisir rambut wanita lain
supaya bergaya seperti itu.
(3) Wanita yang kepalanya seperti punuk unta yang miring
Maksudnya adalah wanita yang sengaja memperbesar
kepalanya dengan mengumpulkan rambut di atas kepalanya seakan-akan memakai
serban (sorban). (Lihat Syarh Shahih Muslim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 14:
98-99).
Mode Wanita Saat Ini …
Ada beberapa gaya yang bisa kita saksikan dari mode
wanita muslimah saat ini yang diancam tidak mencium bau surga berdasarkan
hadits di atas:
1- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga kelihatan
warna kulit.
2- Wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena
sebagian tubuhnya terbuka dan lainnya tertutup.
3- Wanita yang biasa berhias diri dengan menyisir rambut
dan memakerkan rambutnya ketika berjalan dengan berlenggak lenggok.
4- Wanita yang menyanggul rambutnya di atas kepalanya
atau menambah rambut di atas kepalanya sehingga terlihat besar seperti
mengenakan konde (sanggul).
5- Wanita yang memakai wangi-wangian dan berjalan sambil
menggoyangkan pundak atau bahunya.
Semoga Allah memberi petunjuk pada wanita muslimah untuk
berpakaian yang sesuai petunjuk Islam. Karena penampilan seperti ini yang lebih
menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat.
Lihat pembahasan selengkapnya mengenai hadits di atas di
tulisan Rumaysho.Com: Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang. Juga baca
ulasan: Syarat-Syarat Pakaian Muslimah.
Hanya Allah yang memberi taufik.
—
@ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang,
Gunungkidul, D. I. Yogyakarta, di malam Kamis, 4 Sya’ban 1434 H
www.rumaysho.com/
12 Juni, 2013
EmoticonEmoticon