الحمد لله الذي هدانا لهذا, وما كنا لنهتدي
لولا أن هدانا الله، و الحمد لله المنزه عن أن يكون له نظراء وأشباه، المقدس فلا
تقرب الحوادث حماه، الذي اختار الإسلام ديناً وارتضاه، فأرسل به محمد – صلى الله
عليه وسلم – واصطفاه، وجعل له أصحاباً فاختار كلاً منهم لصحبته واجتباه، وجعلهم
كالنجوم بأيهم اقتدى الإنسان اهتدى إلى الحق واقتفاه، فصلى الله عليه وعلى آله
وأصحابه صلاة توجب لهم رضاه، أحمده على نعمه كلها حمداً يقتضي الزيادة من نعمه،
ويجزل لنا النصيب من قسمه }يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا (۷٠) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } {
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ
يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ} { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوااللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ
بِمَا تَعْمَلُونَ
Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah Tiada kata yang
paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan
kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan dan mencucurkan
berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul
dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal ‘afiyat. Dan marilah kita
merealisasikan rasa syukur kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Sholawat seiring salam semoga senantiasa tercurah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, tabi’in,
tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umatnya
yang senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin.
Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah
Sebelum khatib menyampaikan khutbahnya, sudah barang
tentu menjadi kewajiban seorang khatib untuk menyampaikan wasiat taqwa. Marilah
senantiasa kita tingkatkan mutu kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT,
karena iman dan taqwa itulah satu-satunya bekal bagi kita untuk menuju
kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat.
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَاب
“Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal
adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal”. (QS.
Al-Baqoroh: 197)
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Allah SWT. berfirman dalam surat At-tin ayat 3-4:
لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ
تَقْوِيمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya (neraka)”,
Dalam surat At-Tin di atas Allah SWT menggambarkan
tentang dua keadaan manusia, yang pertama yakni manusia Ahsani taqwim (manusia
yang paling baik) kemudian yang kedua yakni manusia Asfala safilin (manusia
yang paling rendah).
Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa Ahsani taqwim
adalah manusia yang memilki bentuk yang paling baik dibandingkan dengan makhluk
yang lain, sedangkan Asfal safilin adalah gambaran manusia pada saat usia
tuanya yang tidak lagi mampu untuk mengerjakan aktifitas sehari-hari
sebagaimana yang dilakukan pada waktu mudanya. Kemudian tafsir ini melanjutkan
bahwa pahala dan dosa itu diberikan oleh Allah SWT pada saat seseorang itu
mulai aqil balig lebih-lebih pada waktu mudanya.
Kemudian dalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa Ahsani
taqwim adalah sama pengertiannya dalam tafsir Jalalain yakni manusia memiliki
bentuk paling baik dibandingkan dengan makhluk yang lain, sedangkan pengertian
Asfala safilin sendiri adalah manusia yang tidak taat pada Allah SWT dan
rasul-Nya, kelak akan dikembalikan pada tempat yang paling buruk dari pada
tempat yang lain yakni neraka jahannam yang panas lagi berkobar-kobar apinya.
Dan sebaliknya manusia yang mentaati perintah Allah
SWT dan rasul-Nya serta menjauhi segala larangannya, akan ditempatkan pada
tempat yang paling indah yakni surga yang didalamnya penuh dengan
kenikmatan-kenikmatan yang abadi.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Lalu bagaimana kita meraih kedudukan Ahsani taqwim dan
menjauhi dengan sejauh-jauhnya Asfala safilin?
Pertama, kita harus mensyukuri karunia Allah SWT yang
berupa dua mata, dua telinga, dua tangan, dan dua kaki yang masih sempurna ini
dengan syukur yang sebenar-benarnya.
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ
لَكُمُ السَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
“Katakanlah: “Dia-lah yang menciptakan kamu dan
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (tetapi) Amat sedikit
kamu bersyukur.” (QS. Al-Mulk: 23)
Dan Allah SWT juga berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن
شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(QS. Ibrahim: 7)
Kedua, kita harus menggunakan karunia badan yang masih
sempurna ini dengan menggunakannya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, karena
Allah SWT akan meminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya”. (QS. Al-Isra’: 36)
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Dari ayat di atas kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa
semua tindakan yang kita lakukan baik itu dari mata, telinga, tangan, dan kaki
semuanya akan di mintai pertanggung jawabannya. Maka jangan sampai tangan yang
seharusnya kita gunakan untuk membantu serta memberikan sedekah kepada orang
yang membutuhkan, malah kita gunakan untuk menganiaya, menyiksa, bahkan
membunuh orang lain hanya karena hal yang sepele. Dan jangan sampai tangan yang
kita miliki ini kita biarkan untuk mengurangi timbangan, mengurangi yang
seharusnya menjadi hak orang lain, lebih-lebih korupsi yang sangat-sangat
merugikan orang lain.
Begitu juga dengan mata, jangan sampai kita biarkan
mata kita melihat hal-hal yang di larang oleh agama bahkan hal-hal yang
jelas-jelas di laknat oleh Allah SWT. Begitu juga telinga mulut dan kaki,
jangan sampai telinga dan mulut kita, kita gunakan untuk mendengar dan
mengucapkan hal-hal yang tidak sewajarnya, tetapi marilah kita gunakan mulut
dan telinga ini dengan memperbanyak membaca al-qur’an, berzikir kepada Allah
SWT serta membaca kalimat-kalimat Thoyyibah. Karena tangan, kaki, serta mulut
kita ini akan menjadi saksi di akhirat kelak.
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ
وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah
kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dulu mereka usahakan”. (QS. Yasin: 65)
Ketiga, dengan bertambah besarnya seseorang, dari
mulai kecil hingga ia menginjak masa muda inilah, yang seharusnya diperhatikan
oleh semua orang. Ada pepatah mengatakan ‘muda foya-foya, tua kaya raya, mati
masuk surga’, pepatah ini sangat salah dan keliru, tidak mungkin seseorang yang
tanpa berusaha payah ketika masa mudanya dengan banyak menggali ilmu agama,
begitu saja masuk surga.
Mustahil sungguh-sungguh mustahil, nabi Muhammad SAW
saja orang yang kita kenal sebagai orang yang nomor satu dalam agama, ketika
hendak wafatnya beliau merasakan sakaratul maut yang benar-benar menyakitkan.
Oleh karena itu, mari kita gunakan masa-masa emas ini yakni masa-masa muda ini
dengan banyak menuntut ilmu agama dan pastinya tidak begitu saja mengabaikan
kehidupan dunia ini.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Keempat, mari kita gunakan hati dan fikiran ini
sebagai anugrah terbesar yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita dengan
sebaik-baiknya. Hati inilah yang menjadi motor atau penggerak bagi seluruh
anggota tubuh kita, hati ini pula yang menjadi raja bagi seluruh anggota tubuh
kita ini, sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya “Sesungguhnya
dalam tubuh manusia ada segumpal darah, manakala ia baik maka baiklah
seluruhnya tapi manakala ia buruk maka buruklah seluruhnya, ia adalah hati”
(HR. Muslim).
Allah SWT juga berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat
36
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَوَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.
Kelima, mari kita gunakan agama Islam ini, sebagai ruh
utama bagi kita. Segala apa yang kita kerjakan dan lakukan hendaklah sesuai
dengan tuntunan dan ajaran agama Islam. Karena agama Islam inilah satu-satunya
agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman di dalam surat
Ali-Imran ayat 19. Yang berbunyi:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلاَمُ
وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ
الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ
سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT
hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di
antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT maka
sesungguhnya Allah SWT sangat cepat hisab-Nya.”
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.
Yang keenam atau yang terakhir adalah dengan
menyatukan semua unsur-unsur dan komponen yang telah kami sebutkan di atas
yakni antara anggota badan jasmani dan rohani haruslah senantiasa di bingkai
dengan nilai-nilai agama Islam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah SWT dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali-Imron: 102)
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ
العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ
الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَحِيْمُ
Bagian 2 Khutbah Jumat terbaru 2017
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِمًا. أَمَّا بَعْدُ: إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ
يُصَلَّونَ عَلَى الَّنِبْيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ
لِلَّذِيْنَ آمَنُواْ رَبَّنَا إِنَّكّ رَؤُوْفُ رَّحِيْمٌ.
اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ
قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا
نَسْأَلُكَ عِلْمًا نًافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبِلاً.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ
EmoticonEmoticon